blue waves

blue waves

Jumat, 20 Maret 2015

The Power Of Lopes

Image result for jajan lupis gambar
December  19, 2013

Huh, teman terbaik dirumah cuman laptop dan Novel.  Pekerjaan rumah yang menjadi rutinitas semua sudah beres di 15.00 WIB. Setelahnya Dee menghipnotisku  dengan “Madre” nya, yang membuatku jadi pingin banget bikin roti dengan coklat leleh ditengahnya. Mau open skripsi rasanya masih belum ada ide yang klik. Alternatif terakhir buka lappy dan “googling”. Informasi diluar memang sudah terbiasa ku akses dari tempat ter PE_WE di kamarku dengan ornament Minion di sisi kiri kanan. Dulunya ada cita-cita punya koleksi minion sih tapi kondisi luas kamar kurang memungkinkan. Hehe… Surfing di mbah google tak lepas dari “PESBUK”, bagiku pesbuk ini salah satu tempat ngobrol paling asik. Ya maklum lah untuk anak sepertiku yang diibaratkan “anak pingitan” memang lebih banyak menghabiskan waktu dengan aktivitas dirumah. Kata ibuk pamali anak perawan sering diluar. Hehehe. Sejurus kemudian saya surfing di fb salah satu teman, tadinya sih terobsesi roti coklat tapi ternyata aku menemukan sesuatu di bingkai foto album teman tadi. Yes right, kalau tidak ada rotan akar pun jadi, dan kenyataannya disini tidak ada roti “Lopes” pun jadi (jadi liat fotonya doang kok. Hahahaha). What Lopes??? Lopes ini ditemani dengan seprangkat cenil, gathot, jemblong, bledhus, dan sawut.Hihihi bergidik jadinya, makanan apa ya kira-kira unfamiliar banget. Eits, nanti ku kasih tau deh.. tapi sebelumnya tiba-tiba aku flashback kangeeeeeen banget ngobrol dengan sahabat-sahabatku. 
Obrolan Ringan di teras kampus depan Gajah:
Personil Chibi : Almaskuri, Trianti Vindasari, Ririn Dwi Utari,Dini Prasetyaningtyas, Fika Golda Novrinda, and the last Ayu Septiana R … (sensor *Rahasia)
Gerakan demi gerakan terpancar singkron antara mata, mulut, kepala, tangan, dan seluruh anggota tubuh lainnya seolah bergerak  dengan ritme yang serasi mengekspresikan obrolan ringan tapi expresif banget, ditengah tengahnya kadang terselip gelak tawa yang “cethar” karena celetukan celetukan “mbanyol”(lucu) salah satu dari kami. Biasanya sedikit kata saja sudah cukup membuat suasana obrolan menjadi berisik tapi tetap hangat. Yah, beginilah suasana persahabatan kami yang penuh dengan kesederhanaan, terlihat dari pemilihan tempat nongkrong ter “wenak” dengan lesehan di depan patung gajah satu lokasi dengan loby kampus….  Loh loh tadi kan bahas jajanan lawas “lopes, cenil, gathot dan seperangkatnya” kok jadi mengenang para geje’ers ala sahabat ya. Ga ada koneksinya gitu… Ya sudah lah biar ini jadi snapshot saja, kita kembali ke bahasan jajan.
Yap yap… kita masuk pada bahasan jajan lagi, kalau jenang, tetel, mie pangsit yang sudah kita bahas mungkin namanya sudah familier di telinga kita, tapi kalau LOPES?? Ini bukan mbak Jenifer Lopez lo ya, sekali lagi ini jajanan. Nah yang belum tahu lopes itu apa aku kasih tau ya, LOPES merupakan jajanan yang terbuat dari ketan yang di kukus dengan bungkus daun pisang mirip lontong. Lopes ini memiliki ciri unik, cara pemotongan lopes ini menggunakan benang senar pemirsa, karena teksturnya yang lengket akan lebih mudah jika pake senar. Kalau pakai pisau, saat sisa lopes yang menempel itu mengering jadi susah dibersihkannya. Makanya ibu-ibu penjual lopes lebih memilih menggunakan senar daripada pisau. Lopes ini memiliki banyak koloni sahabat, namanya “cenil, gathot, jemblong, bledhus, dan sawut”. Kalau kita bilang beli lopes pasti penjualnya bakal ngasihkan seperangkat bersama cenil dkk.
Kecintaan ku kepada jajanan ketan memang belum berpindah posisi sehingga aku ndak berhenti untuk mengekspresikan maknanya. “LOPES” hadir dengan makna keren LO   : diambil dari bahasa gaul yang artinya (kamu). PES : ups, PES ini bukan penyakit lo ya.. PES disini diadopsi dari kata PEACE  berhubung ini lidah orang jawa jadinya meleset jadi “PES” yang artinya damai. So dapat disimpulkan artinya bahwa LOPES ini adalah “damai bersamamu” hihihihi kayak lagu saja. Nah, tadi sudah saya paparkan kalau si Lopes ini pasti ada sahabatnya cenil, gathot, jemblong, bledhus, dan sawut. Mereka ini lah yang membuat  indikasi cinta damai. Kira-kira ada hubungannya dengan sahabat-sahabatku tadi gak ya??? Ternyata ndak sisa-sia aku flashback tadi. Sahabat itu merupakan inspirasi tersendiri buatku, aku sudah menyiapkan kotak tersendiri di hatiku khusus untuk mereka. Meski mereka  multikultur dan memiliki style yang berbeda beda tapi kita tidak pernah menjadikan suatu perbedaan itu menjadi jurang pemisah untuk sebuah pendapat.  Bener banget kalau kita mengangkat “LOPES” damai bersama mu ini menjadi basic principle sebuah persahabatan.  Karena kita sudah tau makna luas lopes yang merupakan wakil dari cenil dkk tadi, sekarang disinilah cenil dkk berperan.
Aku mengibaratkan Lopes, cenil, gathot, jemblong, bledhus, dan sawut ini bisa menggambarkan sosok sahabat-sahabatku. Bahan dasarnya yang berbeda beda seolah menggambarkan latar belakang kita yang memang berbeda beda juga, beda daerah, sifat, watak, penokohan (halah kayak drama saja). Yang intinya setiap jajanan di atas aku gambarkan seolah seperti sahabat-sahabatku tapi kami tetap satu kesatuan.
Lopes                    : Aku demen banget sama ni Lopes “Lope You Lopes” hehe curhat. Lopes yang mewakili teman temannya ini memiliki jiwa pemimpin, dengan tekstur ketan yang lengket si lopes ini selalu dapat berusaha merekatkan sisi sisi keretakan dan perbedaan. Dia merupakan sisi netral yang bisa menjadi penengah dalam setiap permasalahan. Lopes ini memiliki warna putih yang menggambarkan ketenangan, sifat tenang dansedikit cuek ini yang  bisa menjadi penengah dan peredam perbedaan di antara kami .Lopes disini saya wakilkan kepada  si manis (tanpa jembatan ancol) “Vinda”. J
Gathot                  : Dari namanya saja berasa sangar (kelingan pewayangan gathot kaca). Untuk bisa menyandang nama “Gathot” ini butuh proses yang panjang brow. Dimulai dari bahan singkong dikukus, lalu diiris iris , kemudian di keringkan di sinar matahari, kalau sudah kering baru di kukus lagi dan jadilah gathot… lamanyaaaa. Hal ini menggambarkan sosok laki-laki yang yang memang harus kuat, dan kuat disini melalui proses yang tidak sebentar. Baik kuat fisik ataupun mental. Gathot memiliki dua warna hitam dan putih, ini menggambarkan  karakter yang jelas jika putih ya putih, jika hitam ya hitam. Jadi dia memiliki pendirian yang kuat meski sedikit angkuh. Tapi gathot yang gurih membuat rasa yang menggigit bagi setiap penikmatnya. Gathot ini pas banget dengan “Almaskuri”, ya memang dia merupakan satu- satunya punggawa laki-laki. Meski  sedikit angkuh dia sosok yang penyayang dan selalu memperhatikan kami.  Sifatnya yang flirting flirting dan PHP (Pemberi Harapan Palsu) ke cewek memang tidak bisa dipungkiri. Tapi itu tidak memberi effek negative ke kami, hahahaa… karena ini pasti bisa jadi bahasan menarik saat ngerumpi layaknya emak-emak gaul. Hihihihi.
Jemblong            : Terbuat dari tepung beras berwarna hijau muda polos. Langsung saja si jemblong ini diwakili oleh “Dini Prasetya”. Sesuai warnanya yang polos dan apa adanya, sesuai pula dengan sifatnya. Tapi dia tetap memberikan warna tersendiri dalam kebersamaan kami. Kepolosan yang dia miliki kadang menghadirkan celotehan unik yang bisa bikin perut mengernyit. Hahahaha.
Cenil                     : Cenil ini cantik, warnanya merah menyala. Bahan kanji untuk adonan menjadikan tekstur cenil ini kenyal. Si centil “Icha” bisa banget mengekspresikan si cenil. Cantik dengan gaya yang sedikit centil ga jelas menambah estetika keindahan sendiri di pandangan kami, khususnya pandanganku. Gayanya yang selalu match ketika menggunakan baju apapun, menjadikan ekspresi cenil yang memikat dengan warna merahnya semakin terpancar. Hehe kayak senter. Over all dia Miss Ring-ring banget ditambah pasangan yang super “geje” juga namanya si “Agus” menjadikan keduanya senakin lengkap. Sama sama memiliki selera humor yang tinggi membuat kita selalu nyambung .

Kami bahagia karena ketan, ups karena persahabatan yang lengket seperti ketan. Apalagi perbedaan diantara kami bukan menjadi penghalang untuk saling bertengkar, tapi untuk saling berbagi dan memahami. Terima kasih kalian barisan para kawan, sudah rela menjadi inspirasi bagi pecinta jajanan lawas. :)

#Memori malang malam ini 

Selasa, 03 Maret 2015

UNITED EVANGELICAL MISSION (UEM) at SMK CENDIKA BANGSA



My School News:

DELEGATION UNITED EVANGELICAL MISSION (UEM) GERMAN VISIT CENDIKA BANGSA

Apa itu UEM?

United Evangelical Mission atau biasa kita sebut dengan UEM merupakan persekutuan international modern gereja yang berdiri sejak tahun 1996. UEM berlokasi di Wuppertal German, kantor regional di Afrika dan Asia tepatnya di Medan.UEM berfungsi sebagai organisasi yang menjembatani perdamaian dunia. UEM tidak hanya beranggotakan orang-orang nasrani, tetapi mereka juga beranggotakan orang-orang muslim. Tiap anggota UEM mendukung satu sama lain melalui pertukaran personil dan bantuan keuangan. Mereka memiliki misi bekerja untuk hak-hak perempuan dan anak-anak, beasiswa, kerjasama pembangunan, pertemuan antar budaya, dan dukungan proyek.

UEM & CENDIKA BANGSA?

Tahun ini UEM bekerja sama dengan GKJW Balewiyata malang mengadakan “International Interfaith Dialog” dengan tema “Apa yang memisahkan, apa yang menyatukan?”, yang diselenggarakan pada tanggal 16 Februari s/d 28 Februari 2015. Peserta dialog berasal dari 15 warga german (muslim-kristen) dan 10 warga Indonesia (muslim-kristen). Indonesia yang memiliki toleransi antar umat beragama dan rasa kebersamaan yang kuat dijadikan dasar untuk bisa saling belajar bagaimana perbedaan budaya (German-Indonesia) dan perbedaan agama (Muslim-Kristen) dapat disatukan. Dengan tujuan utama terciptanya perdamaian dunia.  

Saya sebagai salah satu selegasi muslim Indonesia pada Interfaith Dialog tersebut, bangga dengan SMK Cendika Bangsa bisa menjadi salah satu sekolah kunjungan. SMK Cendika Bangsa merupakan sekolah yang memiliki toleransi antar umat beragama yang begitu terbuka. Meskipun sekolah ini berbasis Islam tetapi banyak sekali siswa yang beragama non muslim yang menuntut ilmu di sekolah ini. Hal ini yang menjadi dasar para delegasi UEM untuk datang di SMK Cendika Bangsa.
TIdak berhenti sampai disitu saja, masih banyak hal yang di diskusikan dalam kunjungan ini. Dimulai dari hal-hal kecil bagaimana kebebasan menggunakan seragam berkerudung untuk siswa non muslim, materi pelajaran untuk tiap-tiap agama, testimoni siswa-siswi muslim dan non muslim, sistem pendidikan yang diterapkan hingga rencana kerjasama kedepan untuk students exchange program. Semua itu membuktikan bahwa kami memiliki semangat dan komitmen dalam menjalin hubungan baik antara muslim dengan Kristen ataupun pemeluk agama yang lainnya. Sambutan hangat dari SMK Cendika Bangsa juga membawa kesan positif bagi semua delegasi ditambah lagi dengan jamuan produk jamu tradisional yang disajikan. Harapan kami semoga kedepan kerjasama ini akan tetap berlanjut. Berawal dari hal-hal kecil untuk bisa mewujudkan perdamaian dunia. 

#Malang malam ini

Senin, 08 September 2014

Citra dan Karakter Guru



Membangun Karakter Guru:  Built up teachers’ character!

Guru bukanlah sekadar pekerjaan, tetapi sebuah profesi.  Namun pada kenyataannya tak jarang kita menemukan guru yang tidak sesuai dengan profesinya sebagai guru.  Sering di media massa diberitakan sikap guru yang tidak wajar terhadap muridnya bahkan cenderung sadis.  Memang dilema seorang guru yang di sisi lain harus tetap menunjukkan sikap profesional, tegas dan berwibawa, namun juga diharapkan sikap guru lembut, telaten dan sabar. 
Banyak sekali artikel-artikel di media masa dan media online membahas tentang pembangunan karakter seorang guru yang dimaksudkan untuk menjalin hubungan dengan siswa. Kelak ketika karakter yang baik itu terbangun maka anak-anak bisa menjadi cinta dengan guru tersebut. Tapi sangat sedikit sekali artikel yang membahas tentang bagaimana membina karakter guru untuk hubungannya dengan sesama guru. Entah itu antar guru senior ataupun guru junior. Hakikat seorang guru bagi saya pribadi adalah bagaimana mengamalkan sebuah ilmu yang diperoleh dengan mengajar/ menyebarkan ilmu dengan harapan mendapatkan “berkah” atas apa yang dilakukan. Jika prinsip ini benar-benar dipakai saya rasa untuk profesi apapun pastinya ilmu akan lebih bermanfaat. Tetapi di lapangan rupanya masih banyak sekali hal yang masih dirasa kurang tolerir khususnya dalam membangun hubungan antar sesama guru. Beberapa waktu lalu ada seorang teman yang menjadi seorang guru di sebuah sekolah yang mengeluh dikarenakan adanya penerimaan yang kurang baik. Ada juga yang kasak-kusuk dikarenakan dia bukan dari perguruan tinggi negeri. Ada juga slentingan lain yang kurang bagus sampai di telinga. Berbeda pula katanya dengan penerimaan di sebuah sekolah yang berbasis madrasah dengan mengedepankan prinsip agamis dan “saling berbagi ilmu”, dari sini bisa dilihat begitu jauhnya karakter antara guru. Tapi semua itu hanya sebatas satu sudut pandang saja. Semua berbalik pada individual masing-masing, sebagai  pendidik yang baik citra seorang guru harusnya bisa dinilai baik pula. Jika kita mendapat ilmu maka berbagilah, karena dengan berbagi, ilmu itu akan membawa manfaat.
Hendaknya kita sadar bahwa menjaga silaturahmi itu ibarat kelopak, jika angin terlalu kencang berhembus maka kelopak bunga tersebut akan berguguran sebelum masanya. Tapi jika kelopak tersebut dijaga. Sampai layu pun kelopak itu akan tetap pada tangkainya. Krakter itu bukan sebuah pilihan, tapi kita bisa membangun dan memperbaikinya.

^_^ muhasabah yuk para pendidik….  

Sabtu, 06 September 2014

Jika Muslimah Jatuh Cinta (Maaf Saya Khilaf) #part 6



#Ups… Maaf Saya Khilaf….

                Beberapa waktu lalu aku sempat membaca sebuah blog “Hijab Alia” yang dalam topiknya juga membahas bagaimana jika muslimah jatuh cinta. Begitu pula banyak artikel yang saya baca, dan semuanya tetap berada dalam dua prinsip. Satu menikah dua mencintai dalam diam. Tetapi namanya juga manusia yang memang tak luput dari sebuah kesalahan. Kesalahan itu berawal dari bagaimana kita mampu mengoreksi diri. Meski pada dasarnya kita memegang kedua prinsip tersebut, tapi dalam langkahnya masih saja ada hal yang perlu diperbaiki.
Beberapa waktu yang lalu ketika sedang mengobrol dengan salah seorang teman aku bertanya. Bagaimana menurutmu apakah aku sudah layak mengenal seorang laki-laki? Dan dia menjawab. “Layak, dan bahkan sangat layak. Apalagi yang kamu ragukan?”. Kemudian aku bertanya lagi “Menurutmu baikkah jika seorang wanita mengenal lebih dari satu pria sbelum memutuskan untuk menikah?”. Dan dia kembali menjawab “Sangat boleh Ay, untuk bisa mengenal karakter pria mana yang pas kamu harus bisa membuka diri untuk mengenal mereka. Para pria juga akan melakukan hal yang sama.” Jawaban terakhir sedikit membuatku risau, apa iya saya harus mendekat dengan beberapa teman pria hanya untuk memahami sebuah karakter. Mungkin ada benarnya juga, tapi sayangnya selama ini aku tidak pernah berusaha melihat dari pandangan seorang pria. Dikarenakan tak banyak teman pria, selain itu memang aku sengaja memili batasan untuk berkomunikas. Menyeleksi itu wajar bagi siapapun personalnya. Tapi entah kenapa aku memiliki fikiranku sendiri, aku hanya akan mengenal satu orang saja yang aku anggap pas. Kita tidak tahu bagaimana setiap pemikiran orang. Aku hanya takut jika aku sudah mengenal seseorang yang aku anggap baik dan kemudian aku mengenal lagi orang lain, bagaimana jika orang aku anggap baik tersebut ternyata memang benar serius? Apa iya aku harus berbagi dengan orang lain juga? Bagaimana pula jika seseorang yang baik itu kemudian tahu?. Sederhana saja pemikiranku, banyak teman pria boleh, tapi untuk satu hal berjalanlah hanya dengan satu orang yang aku  anggap berhak melalui proses perjalanan. Masalah bagaimana akhir cerita, itu semua jadi rahasia Allah. Entah dalam hal ini tidak ada yang benar atau salah. Hanya masalah pilihan perjalanan saja.
Beberapa waktu yang lalu selepas obrolan di atas dengan perantara seorang teman aku menjalin sebuah komunikasi dengan seseorang. Entah kenapa ada sesuatu yang memaksaku untuk mau melihat dan mendengar bahwa ada jalan lurus berada di depanku. Hingga akhirnya aku putuskan untuk mencoba mengenal, dalam hal ini aku tidak lagi mematok untuk hanya sekedar berteman tetapi untuk bisa kembali berjalan bersama. Komunikasiku berjalan lancar, tak terasa pula terlontar kalimat-kalimat perhatian. Entah kenapa aku tidak bisa membatasi untuk selalu ingin tahu bagaimana keadaannya. Lambat laun aku tersadar bahwa apa yang aku lakukan sepertinya salah. Cinta dalam diam sudah mulai terkikis. Astaghfirullah… Mungkin juga ini karena aku hanya terfokus pada dia seorang. Setelah berjalan akhirnya aku menceritakan hal ini kepada seorang murabbi. Dan beliau berkata “Tak perlu ada kegelisahan dalam dirimu, tak perlu kamu menunjukkan siapa dirimu, tapi cukuplah kamu memberbaiki setiap hal dalam dirimu.” Insyallah jika kamu memintanya atas seizin Allah, Allah akan memberika jodoh terbaik untukkmu.  J Akhirnya kalimat itu cukup membuat paham apa yang harus aku lakukan. Jalan satu-satunya hanya mendoakan mu, hingga akhirnya Allah akan memberikan jawabah pasti. Entah bersamamu atau tidak ini jadi cara terbaik untuk mengenalmu. 
Kesalahan memang bisa terjadi, tapi belajar dari kesalahan dan memperbaiki diri itu yang harus kita hadapai meski tak mudah.

#Happy Sunday...